Jumat, 09 Januari 2009

Tanda-tanda Kecelakaan



علامة السّقاوة أربعة : نسيان الذنوب الماضية وهي عند الله محفوظة، وذكر الحسنات الماضية ولا يدرى أقبلت أم ردّت، والنّظر إلى من فوقَه فى الدنيا وإلى من دونه فى الدّين، يقول الله تعالى "أردْتُهُ فلم يُرِدْنِى فتركتُهُ
tanda-tanda kecelakaan bagi manusia ada 4 yaitu
Pertama : lupa terhadap dosa yang lampau padahal dosa tersebut masih jelas tersimpan di sisi Allah SWT. banyak orang dewasa ini yang berbuat dosa tapi tidak merasa atau tidak mau merasakannya dalam artian sudah acuh tak acuh terhadap dosa tersebut padahal dia tahu benar kalau dia berbuat dosa tersebut, apalagi dosa-dosa yang telah lampau, banyak betul hamba-hamba Allah yang melupakannya sebelum dia minta maghfirah (ampunan) pada yang berhak. Apalagi kalau di dunia ini sudah tidak ada tuntutan lagi terhadap dosa yang mereka perbuat.

Kedua : menyebut-nyebut kebaikan yang sudah dia perbuat padahal dia jelas belum tahu apakah hal yang dimaksud hasanaat (kebaikan) tersebut diterima oleh Allah apakah tidak, dengan bangganya mereka menyebutkan dirinya telah berbuat hasanat (kebaikan)tersebut seolah-olah syurga jelas-jelas menjadi miliknya. contoh karena dia sudah dapat hafal AlQur'an padahal dia mungkin hanya sekedar hafal dibibir dan di kepala saja sedangkan aplikasi dari ajaran Alqur'an yang sudah dihafalnya tersebut masih sangatlah jauh dari kecil prosentasenya, tetapi dia sudah berani mengklaim syurga adalah miliknya, dan memandang sebelah mata hamba-hamba Allah yang lainnya, pada hal dia tidak tahu sebab apa Allah memasukkan syurga hamba-hambanya tersebut. Hamba Allah bisa masuk syurga hanya karena rohimnya Allah semata, sebab amal manusia itu tidak akan mungkin sanggub menebus kenikmatan dari Allah yang telah diberikan Allah kepadanya.

Ketiga : Memandang ke atas dalam urusan dunia dan memandang kebawah dalam urusan agama. manusia selama masih memandang ke atas dalam urusan dunia (dengan berlebihan) maka niscaya dia akan jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT. sedangkan jika selalu memandang kebawah dalam urusan agama maka dia nisacaya tidak akan termotivasi untuk meningkatkan ibadahnya, padahal jelas dalam hal ibadah, hari ini sama dengan yang kemarin saja termasuk orang yang merugi.

Keempat : Allah Berfirman Aku menghendakinya sedangkan dia tidak menginginkanKu (tidak memperdulikanKu) maka niscaya Aku (Allah) tinggalkan dia. Jelaslah bahwa sebenarnya kita manusia makhluk Allah itu sangat membutuhkan Dia, coba kita renungkan, sedetik saja kita tidak diperhatikan olehNya niscaya kita akan tidak karuan apalagi kalau Allah sudah sampai meninggalkan kita, maasyaaAllah jelas kita akan sengsara dan ini adalah kecelakaan bagi kiita, na'udzubillaahi mindzalik,


Semoga yang sangat sedikit ini bisa kita jadikan bahan renungan yang akan membuat kita lebih mawas diri, marilah kita awali membangun agama dan juga negera ini dari diri kita sendiri kemudian keluarga kita, niscaya kalau kita semua sudah bisa membangun diri kita dan jg keluarga kita dengan bangunan keimanan yang kokoh sudah barang tentu agama dan negara kita juga akan menjadi kokoh, agama dan negara yang disegani, dan negara kita akan mencapai negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur. Wallahu A'lamu bisshowab (biqolam Abdul Wahib Widodo, S.Ag (Aba.LiaZahara))

0 komentar: